Timnas Irak menolak bermain melawan Palestina di Yerusalem dan Amman dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan ini memicu diskusi di kalangan pecinta sepak bola karena berkaitan dengan faktor politik dan keamanan.
Alasan Irak Menolak Bermain di Yerusalem dan Amman
Federasi Sepak Bola Irak (IFA) menyatakan keberatan atas rencana menggelar laga di Yerusalem maupun Amman. Salah satu alasan utama yang dikemukakan adalah situasi politik dan keamanan di wilayah tersebut, yang dinilai dapat berdampak pada keselamatan pemain dan ofisial.
Selain itu, Irak juga mempertimbangkan aspek logistik serta kebijakan negara terkait perjalanan ke Israel. Sebagai negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, Irak merasa tidak memungkinkan bagi tim mereka untuk bertanding di Yerusalem.
Opsi Alternatif Venue Pertandingan
Dengan penolakan Irak, Federasi Sepak Bola Asia (AFC) kemungkinan besar akan mencari lokasi netral sebagai solusi. Beberapa opsi yang dapat dipertimbangkan meliputi:
Doha, Qatar – Mengingat Qatar memiliki fasilitas olahraga kelas dunia dan sering menjadi tuan rumah laga netral.
Dubai, Uni Emirat Arab – Infrastruktur modern dan hubungan baik dengan kedua negara membuat Dubai menjadi pilihan realistis.
Kuala Lumpur, Malaysia – Sebagai markas AFC, Malaysia sering menjadi lokasi netral bagi tim-tim Asia.
Dampak Terhadap Kualifikasi Piala Dunia 2026
Keputusan Irak ini bisa berdampak pada jadwal pertandingan dan persiapan Palestina di babak kualifikasi. Palestina harus segera menentukan venue alternatif agar pertandingan dapat berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan AFC.
Situasi ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi dunia sepak bola dalam menghadapi isu geopolitik. AFC dan FIFA diharapkan segera mengambil langkah konkret agar kualifikasi tetap berlangsung dengan fair dan tanpa hambatan.
Ikuti terus perkembangan seputar Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan keputusan akhir mengenai lokasi pertandingan antara Palestina dan Irak!